Teks dan foto oleh Yudi Indra Setyawan
Well, sebenarnya untuk pergi ke dua tempat tersebut bisa
melewati semua jalur ke wilayah TN-BTS. Hanya saja, kami sangat menyarankan
supaya lewat Malang saja. Walaupun sebetulnya bias lewat Pasuruan, Probolinggo,
dan Lumajang.
Kenapa harus Malang?
Karena waktu tempuh lebih cepat jika lewat Malang. Bagi yang
sudah terbiasa, Malang ke Gunung Bromo bisa hanya 2,5 jam saja. Lagipula letak
kedua desa ini berada di belakang Gunung Bromo. Itu artinya lebih dekat lewat
pintu Malang.
Pemandangan sepanjang perjalanan dari Malang ke wilayah
TN-BTS sangat sangat memukau. Saking memukaunya, road trip dari Malang ke
Gunung Bromo masuk dalam tiga besar untuk kategori perjalanan dengan view
terindah se-Asia Tenggara. Menarik bukan.
Mari mencari engalaman baru. Sudah terlalu sering orang lewat Pasuruan
dan Probolinggo. Namun lewat Malang? Jarang sekali. Mungkin akhir-akhir ini
saja banyak yang berdatangan lewat Malang lantaran mereka ingin mengikuti jejak
film 5cm. Dimana para pemainnya melewati pintu Malang untuk ke Semeru.
Dan akses kesana?
Jika naik kendaraan bermotor. Sangat disarankan sekali untuk
menggunakan motor trail/motor cross. Mengingat sulitnya medan yang dilalui.
Atau menyewa Jeep 4x4 yang setiap hari selalu ada di sekitar pasar Tumpang. Tidak
sulit mnemukan paguyuban Jeep ini. Lihat saja jalan di sepanjang pasar, jika
terdapat banyak Jeep terparkir, ya itu lah mereka.
Kita bisa memilih lokasi persewaan Jeep. Ada yang mangkal di
sekitar pasar, ada juga yang mangkal di rest area. Rest area sebetulnya adalah
lahan parkir luas yang terletak beberapa kilometer sebelum masuk pintu TN-BTS.
Jadi dari pasar Tumpang, lurus saja, mentok ada pertigaan, belok kiri dan lurus
belasan kilometer hingga menemukan tulisan rest area dikiri jalan.
Tanpa kendaraan pribadi? Bisa. Turun Terminal Arjosari Malang. Naik
angkot warna putih dengan trayek TA (Tumpang-Arjosari) bilang ke sopir turun Pasar
Tumpang. Setelah itu, sewa Jeep 4x4.
Perlu diketahui, meskipun teman-teman semua punya kendaraan
4x4 sendiri, entah itu Jeep Wrangler, Jeep Rubicon, Toyota Land Cruiser, Land Rover,
Ford Ranger, dsb. Tetap, kalian harus menanggalkan kendaraan kalian dan beralih
ke Jeep milik paguyuban Jeep Suku Tengger. Karena sudah peraturan di wilayah ini, semua
pengunjung harus diangkut menggunakan Jeep warga (terkecuali pengendara sepeda
motor.)
Tarifnya pun bervariasi. Jika kita naik dari Pasar Tumpang,
mereka memasang tarif 500rb/tour. Dari rest area 400rb/tour, dan dari Ngadas
300rb/tour. Kapasitas muat 6-7 orang.
Apa maksudnya per tour? Pengendara Jeep akan membawa kita dari lokasi berangkat
ke: Penanjakan (menyaksikan sunrise) – Gunung Bromo – lautan pasir – savanna –
balik lagi ke starting point.
Jeep-jeep milik paguyuban BTS sedang menunggu wisatawan di area Penanjakan menyaksikan sunrise
Jeep 4x4 memang wajib disini. Mengingat medan yang tidak bisa dilalui sembarang kendaraan. Nampak Jeep sedang bermanuver di lautan pasir Bromo.
Kendaraan Byson seperti ini juga banyak disewakan. Namun tidak di area Malang. Kendaraan in biasa dijumpai ketika masuk wilayah Pasuruan dan Probolinggo
Nah, untuk ke Ranupani. Cukup bilang ke pengemudinya dan
jangan lupa uang tambahan untuk driver. Sebab ke Ranupani sudah keluar dari
route yang disajikan. Atau jika pandai kalian bias bernegosiasi, dapat harga
bagus untuk keliling-keliling sesuka hati. Patut dicoba hehehe..
Tempo hari, saya mengambil sebuah map dari balai besar
Taman Nasional-Bromo Tengger Semeru. Map tersebut berisi wilayah kerja para
jagawana (petugas taman nasional). Ada rute juga untuk pergi ke desa-desa lain
disekitar Bromo.
Peta wilayah kerja Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Bisa kalian perlajari peta ini. Terlihat pula jalan-jalan kendaraan bahkan jalan setapak pun terekam di peta ini. Siap eksplore Taman Nasional BTS ini? Ambil kunci motor trail kalian, bawa ransel penuh perlatan menggambar, dan berangkat! Explore Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar