Teks dan foto oleh Yudi Indra Setyawan
Sumber data kapal Dispen TNI-AL
Kalian anak bangsa, siapa yang tidak kenal dengan kapal ini?
Siapa yang tidak tahu sepak terjang kapal ini? Atau bahkan tidak tahu apa
istimewanya kapal ini? Saya yakin semua tahu dan mengenal baik kapal ini. Jika
tidak, nilai patriotisme kalian masih perlu diasah lebih tajam lagi!
KRI Dewaruci sedang docking di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya |
Ya, KRI Dewaruci, begitu lah Angkatan Laut kita memberikan
namanya. Dibangun pada tahun 1952 di galangan kapal H. C. Stulcken & Sonh,
Hamburg, Jerman Barat. Kali pertama diresmikan menjadi jajaran Kapal Perang
Republik Indonesia pada tanggal 24 Januari 1953.
Hingga saat ini lonceng ini masih digunakan sebagai isyarat komando pasukan di atas kapal |
Untuk kali pertama kapal ini dibawa ke Indonesia oleh para
perwira TNI AL dan para Cadet Akademi TNI AL. Sejak saat itu kapal ini
digunakan sebagai kapal latih bagi Cadet Akademi TNI AL yang bermarkas di
Surabaya. Sejak kali pertama diresmikan pada tahun 1953, KRI Dewaruci telah
mengalami pergantian komandan sebanyak 34 kali. Terakhir kali jabatan komandan
kapal dipegang oleh Ltk. Anung Susanto.
Anjungan KRI Dewaruci bersanding dengan anjungan KRI Soputan 906 |
Sebagaimana kita tahu, kapal ini telah mengarungi banyak
lautan baik di dalam dan luar negeri. Tercatat kapal ini sudah 2 kali
mengelilingi dunia. Yaitu pada bulan Maret – November 1964 dan yang terakhir
Januari – Oktober 2012.
Pelayaran keliling dunia pada tahun lalu itu sekaligus
menutup perjalanan panjang kapal ini. Karena kapal ini rencananya akan
dijadikan monumen sejarah perjuangan TNI AL. Setiap tahun, mulai tahun 1953,
kapal ini pasti melakukan pelayaran mengurungi samudera. Kebanyakan berkeliling
Eropa dan Amerika (Samudera Pasifik, Samudera Hindia, dan Samudera Atlantik).
Saya sendiri merasa heran dan takjub. Bagaimana kapal ini
bisa sangat terkenal? dan setiap tahun kapal ini bisa dipastikan melahap
samudera luas? Faktanya anda akan takjub dan itu lah yang mebuat saya berdecak
kagum, Kenapa? Karena kalau anda tahu, sebenarnya kapal ini cukup kecil untuk
mengarungi samudera luas.
Mari kita cek data kapal:
Tipe : Barquentine
Panjang kapal : 58,30 m
Lebar : 9,50 m
Draft : 4,50 m
Pendorongan : 1 diesel, 986 HP
Anda lihat kan? Dengan panjang dan lebar kapal seperti itu,
tetap bisa mengarungi samudera luas yang ganas. Tahu kapasitasnya? Kapasitas
akomodasi ABK: 81 orang. Cukup banyak dengan ukuran kapal seperti itu. Lantas
apa yang membuatnya bisa bertahan di tengah ganasnya ombak samudera? Ya, itu
lah bangsa kita, Bangsa Indonesia. Negara kita Negara maritim. Para awak kapal
ini sangat-sangat terlatih dalam mengendalikan laju kapal. Padahal pada
kenyataannya kapal ini cukup ‘tradisional’ menurut saya. Dan untuk itu lah
memang kapal ini dipertahankan hingga sekarang. Sebagai media berlatih para
Cadet Akademi TNI AL. Learn the basic! Mereka memang harus belajar dasar-dasar
pelayaran melalui kapal seperti ini. Memiliki tiang dan layar.
Rantai, tali, dan tiang kayu. Ciri khas KRI Dewaruci |
Total kapal ini memiliki 16 layar dengan luas layar
keseluruhan mencapai 1091 m2. Sangat luas bukan? Kecepatan dengan
hanya menggunakan layar bisa mencapai 9 knots (16,6 km/jam), jika dibantu dengan
mesin bisa meningkat menjadi 10,5 knots (19.5 km/jam)
Layar-layarnya pun dibagi menjadi layar-layar depan (Pelan
Jib, Jib luar, Jib Tengah, Jib Dalam, Layar Panji, Layar Sabur, Layar Topang
Atas, Layar Topang Bawah, dan Layar Teringket) dan layar-layar tengah (Layar
Dastur Sabur, Layar Dastur Pengapuh, Layar Dastur Besar, Layar Gusi Besar, Dan
Layar Besar). Masing-masing layar memiliki nama. Bahkan di pengikat tali pun
terpampang nama mereka satu persatu.
Tiang dari kayu ini masih sangat terlihat kuat dan kokoh |
Tempat ikat tali memiliki nama masing-masing untuk menghindari kesemrawutan pengikatan. Mengingat KRI ini masih menggunakan layar dan tentu saja akan ada banyak tali disini.
Meskipun terkesan antik, kapal ini memiliki alat-alat navigasi canggih dan komunikasi langsung terarah ke satelit. |
Plakat bertuliskan nama-nama laayar, supaya tali-tali lebih teratur. |
Geladak kapal ini pun masih terbuat dari kayu. Dan 70% kapal
ini memang terbuat dari kayu! Anda lihat tempat nahkodanya. Kemudi kapal yang
masih antik khas kapal perompak. Alat navigasinya pun belum modern. Kompas
masih menggunakan analog, besar ukurannya penuh dengan angka-angka rumit. Tidak
heran kalau pelaut Indonesia disegani di mata dunia. Basic mereka sangat
terasah di kapal latih ini.
Kemudi kapal dari kayu membuatnya terlihat gagah dan elegan. |
Sebagai kapal latih TNI-AL, kompas manual pun masih digunakan sebagai pedoman arah kapal |
Speed Accelerator pun masih manual. Bagi saya, ini keren sekali, KRI Dewaruci jadi terlihat semakin gagah dan berwibawa |
Selain menjadi kapal latih TNI AL. Dewaruci juga memiliki
misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia melalui pertunjukan
tari dan music tradisional Indonesia. Ketika singgah di Negara lain, para wak
pun akan memainkan kesenian-kesenian daerah khas Indonesia. Selain itu kapal
ini memiliki misi untuk membina persahabatan internasional. Berkeliling dunia
pasti lah singgah ke Negara-negara lain. Disinilah para awak Dewaruci mulai menjalin persahabatan dengan Negara-negara
lain di dunia.
Potret bersama awak KRI Dewaruci |
Banggalah kita karena memiliki Angkatan Laut yang gagah dan
pemberani. Banggalah kita karena memiliki sebuah kapal latih yang tangguh dan
perkasa. KRI Dewaruci, walaupun sudah purna tugas, ijinkan anak-anak bangsa ini
menginjakkan kaki di geladakmu. Supaya mereka tahu kebesaran namamu. Bersandarlah disana, kau akan dikenang oleh bangsa.
Jalesveva Jayamahe, KRI Dewaruci |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar